Senin, 11 Oktober 2010

Tentang Istri Yang Baik...

Setelah ngetik title posting-an ini, saya nggak berhenti senyum-senyum...Kok kesannya jadi kayak kolom tanya jawab pernikahan di majalah wanita ya? hehehe.....sebodo ah..lanjut..

Well, aku berencana mengakhiri masa-masa "all the single ladies" ku tahun depan. Ya..ya..ya... (ucapkan dengan nada serius, bukan nada setengah mengejek :-) ) akhirnya aku merasa sudah saatnya membawa hubunganku ke tingkat yang paling halal..sekaligus menghentikan perjalanan "si enteng jodoh" itu, hahahahaha. Tapi kayaknya tahun depan masih berjaya tuh si enteng jodoh, karena ulang tahunku datang duluan daripada tanggal nikahku. Nasib..nasib. Anyway, Bagi yang belum kenal siapa "si enteng jodoh" ini, silakan baca posting-an lamaku ya.
Wow...Aku bakal jadi istri orang tahun depan! Gak kebayang gw, gimana modelku setelah menikah nanti ya? Maksudku hidupku...rumah tanggaku. Yang paling aku khawatirkan adalah MEMASAK!. Kudu masak ya gw? Kudu nyiapin sarapan? Orang-orang normal pada sarapan apa sih di rumahnya? Kalo berkaca dari orang tuaku sih, sarapan itu berarti makan nasi. OMG! dipastikan gak lolos deh diriku kalo pake standar itu. Aku mending disuruh diet makan makanan tanpa garam..atau disuruh bungee jumping dari ketinggian 40 meter..atau disuruh betulin genteng daripada disuruh MEMASAK. Oh no! Salut gw untuk para koki di luar sana...bisa buat berbagai jenis masakan enak. Sedangkan aku? Masih untung bisa nyeduh mie instan sendiri..hehehe..

So please...jangan masukkan bisa memasak dalam kriteria Istri yang baik. Masukkin apa aja kek untuk gantiin yang satu itu, seperti : bisa bahasa Inggris..atau..bisa nyiram tanaman...mmm bisa pake laptop, bisa nyetrika (gw terima yang ini), bisa karate.. (hehehehe). Apa ajalah...supaya si bisa memasak gak lolos audisi.


Gara-gara itu juga aku langsung mikir, bukan tempat bulan madu atau tempat tinggal baru, tapi cari pembantu di kampung ah buat masak di rumah. Maaf deh buat calon suamiku..setidaknya kamu dulu sudah pernah berusaha membuatku memasak. Tapi belum berhasil, dear. Well, kalau kamu terima sarapan roti atau Ritz dan Oreo tiap hari sih aku pasti bisa nyediain. Hey..aku kan bisa buatkan kamu teh seusai seleramu...1,5 sendok gula dan tea bag yang baru dan sekali pakai :-).
Cukuplah itu untuk permulaan ya...kan aku masih rela untuk nyuciin kaus kakimu..walau...hehehhe (tenang...rahasia kaus kaki aman..)

Trus, kalo mau makan ikan bakar, ayam rica-rica,..kita cari tempat makan di luar aja ya...OR...panggil mama kamu atau mamaku aja datang berkunjung ke rumah...PEACE!

Rabu, 06 Oktober 2010

Cukuplah sudah..

Dear....

bukankah telah sering kukatakan .....

ruang ini hanya cukup untuk kita berdua..

tolong...jangan sesakkan jiwa...


tidak ada tempat bagi "Eris", sayang....

cukup kau dan aku saja..


Kamis, 22 April 2010

2 Batang Coklat dan Status Facebook

Berkat update status di Facebook tentang keinginan sesaat dan dengan setengah bercanda (setengah lagi berharap keinginan terwujud) melontarkan kata-kata sakti "yang bisa wujudkan keinginanku, bagus karirnya" maka hari ini 2 batang coklat mampir di mejaku..dari karyawan yang terhipnotis kata-kata "bagus karir" itu tadi.

Gak nyangka segitu kuatnya pengaruh kata-kata itu...kata-kata yang menjadi "trademarkku" entah mulai kapan.. Tak disangka ada karyawan yang menganggapnya serius..hihihihi..

Tidak mau tersamakan dengan kasus penyuapan..waktu 2 batang coklat diserahkan..aku harus memastikan: "Ini bukan sogokan kan? Bukan berarti jika ada kesalahanmu maka akan terhapus dengan 2 batang coklat ini, kan?".

Karyawanku tersenyum tipis.. "Bukan, bu".

Terima kasihlah kalo begitu...dan aku menulis ini sambil memakan 1 batang coklat pertama.
:-)