Selasa, 06 Desember 2011

Bincang dengan "Hujan"

-ia tersenyum melihat raganya terbaring di tanah basah. "Aku bebas...biarkan hujan memeluk ku"

-bolehkah aku meminta satu tarian hujanmu bagi jiwa kerdil?-

-jika temaram bersama hujan, maka cahaya pun tak sanggup mengulurkan tangan pada matahari-

-wahai hujan...kutitip air mata ini buat dia yang mengawasiku dari atas sana. Bersama rinaimu,  kulantunkan rindu untuk ayahku.

-biarkan luka ini menganga...atau robeklah terus hingga hujan tak sanggup lagi membasuh. aku terlanjur menikmati perihnya.-

-sungguh malu aku pada segelas es tehmu itu, dalam sahaja mampu lenyapkan dahaga. Hujaan...bawa saja aku pergi!!!-

-kuingin bertanya pada Dia, mengapa langit kelabu saat hujan turun? padahal hatiku membuncah bahagia tak terperi-

-aku berbincang dengan hujan berharap gemanya sampai di lubukmu..walau detik tak bisa lagi menghitung-

-apa bedanya gerimis ataupun deras? Toh tetap tak kutemukan dirimu saat hujan turun.-

-seirama dengan nyanyian hujan, aku beranjak pergi. Meninggalkan lembaran untuk kau kunjungi esok.-



(via twitter on 5th Dec 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar